Teori basis ekonomi ini dikemukakan oleh Harry W. Richardson (1973) yang menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu tempat ialah berafiliasi eksklusif dengan seruan akan barang dan jasa dari luar tempat (Arsyad 1999:116). Dalam penjelasan selanjutnya dijelaskan bahwa pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan materi baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan tempat dan penciptaan peluang kerja (job creation). Asumsi ini menunjukkan pengertian bahwa suatu tempat akan mempunyai sektor unggulan apabila tempat tersebut dapat memenangkan persaingan pada sektor yang sama dengan tempat lain
sehingga dapat menghasilkan ekspor (Suyatno 2000:146).
Ada serangkaian teori ekonomi sebagai teori yang berusaha menjalankan perubahan-perubahan regional yang menekankan korelasi antara sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian daerah. Teori yang paling sederhana dan populer ialah teori basis ekonomi (economic base theory). Menurut Glasson (1990:63-64), konsep dasar basis ekonomi membagi perekonomian menjadi dua sektor yaitu:
1) Sektor-sektor Basis ialah sektor-sektor yang mengekspor barang-barang dan jasa ke tempat di luar batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan.
2) Sektor-sektor Bukan Basis ialah sektor-sektor yang menimbulkan barang-barang yang diperlukan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas perekonomian masyarakat bersangkutan. Sektor-sektor tidak mengekspor barang-barang. Ruang lingkup mereka dan tempat pasar terutama ialah bersifat lokal.
Secara implisit
pembagian perekonomian regional yang dibagi menjadi dua sektor tersebut terdapat korelasi sebab-akibat dimana keduanya kemudian menjadi pijakan dalam membentuk teori basis ekonomi. Bertambahnya acara basis di suatu tempat akan menambah arus pendapatan ke dalam tempat yang bersangkutan sehingga menambah seruan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, kesannya akan menambah volume acara bukan basis. Sebaliknya semakin berkurangnya acara basis akan menurunkan seruan terhadap produk dari acara bukan basis yang berarti berkurangnya pendapatan yang masuk ke tempat yang bersangkutan. Dengan demikian acara basis mempunyai tugas sebagai pencetus utama.
sehingga dapat menghasilkan ekspor (Suyatno 2000:146).
Ada serangkaian teori ekonomi sebagai teori yang berusaha menjalankan perubahan-perubahan regional yang menekankan korelasi antara sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian daerah. Teori yang paling sederhana dan populer ialah teori basis ekonomi (economic base theory). Menurut Glasson (1990:63-64), konsep dasar basis ekonomi membagi perekonomian menjadi dua sektor yaitu:
1) Sektor-sektor Basis ialah sektor-sektor yang mengekspor barang-barang dan jasa ke tempat di luar batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan.
2) Sektor-sektor Bukan Basis ialah sektor-sektor yang menimbulkan barang-barang yang diperlukan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas perekonomian masyarakat bersangkutan. Sektor-sektor tidak mengekspor barang-barang. Ruang lingkup mereka dan tempat pasar terutama ialah bersifat lokal.
Secara implisit
pembagian perekonomian regional yang dibagi menjadi dua sektor tersebut terdapat korelasi sebab-akibat dimana keduanya kemudian menjadi pijakan dalam membentuk teori basis ekonomi. Bertambahnya acara basis di suatu tempat akan menambah arus pendapatan ke dalam tempat yang bersangkutan sehingga menambah seruan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, kesannya akan menambah volume acara bukan basis. Sebaliknya semakin berkurangnya acara basis akan menurunkan seruan terhadap produk dari acara bukan basis yang berarti berkurangnya pendapatan yang masuk ke tempat yang bersangkutan. Dengan demikian acara basis mempunyai tugas sebagai pencetus utama.