Seperti pada bahasan sebelumnya ihwal "Stress Kerja ; Definisi dan Faktor Penyebab" disebutkan bahwa Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mensugesti emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko, 1997:200). Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Pengertian dari tingkat stress yaitu muncul dari adanya kondisi –kondisi suatu pekerjaan atau persoalan yang timbul yang tidak diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu kesempatan, batasan – batasan, atau seruan – seruan dimana semuanya itu bekerjasama dengan keinginannya dan di mana karenanya diterima sebagai sesuatu yang tidak pasti tapi penting (Robbins, 2001). Secara Garis besar terdapat tiga sumber yang dapat menimbulkan timbulnya stress yakni Faktor Lingkungan, Faktor Organisasi dan Faktor Individu. (Robbins 2001 : 565-567).
Menurut Keith W. Sehnert (1981) Tanda – Tanda stres yang Dialami Berkaitan dengan Tingkat Beban Kerja yaitu :
Menurut Gibson dan Ivancevich (2001, p.280 – 281), ”Stres dalam penampilan optimal
adalah kondisi stres yang nyata karena dapat mendorong karyawan untuk bekerja pada tingkatan yang lebih tinggi sedangkan stres karena terlalu sedikit dan terlalu banyak beban yaitu kondisi stres yang negatif karena dapat menimbulkan menurunnya kinerja para karyawan.” Munculnya stres, baik yang disebabkan oleh sesuatu yang menyenangkan
atau sesuatu yang tidak menyenangkan akan menunjukkan akhir tertentu pada seseorang. Cox membagi empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stress (Handoyo, 2001), yaitu :
1. Pengaruh psikologis yaitu akhir dari stres yang berdampak pada aspek kejiwaan seseorang.
2. Pengaruh perilaku yaitu akhir dari stres yang berdampak pada perubahan tingkah laku seseorang.
3. Pengaruh kognitif yaitu akhir dari stres yang berdampak pada kemampuan berpikir seseorang.
4. Pengaruh fisiologis yaitu akhir dari stres yang berdampak pada kondisi fisik seseorang.
Tanda-tanda stres dalam penampilan optimal maupun tanda-tanda stres karena terlalu sedikit dan terlalu banyak beban akan dikelompokkan dalam empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stres dan akan menjadi batasan dalam penelitian ini menyerupai yang terlihat di bawah, yaitu :
1. Tanda-tanda stres yang berkaitan dengan tingkat beban kerja dalam penampilan optimal
a. Pengaruh psikologis
1) Kegembiraan
2) Ketenangan dalam keadaan tertekan
b. Pengaruh perilaku
1) Lebih semangat dalam bekerja
c. Pengaruh kognitif
1) Analisis yang rendah ihwal masalah
2) Daya ingat yang lebih baik
3) Persepsi yang tajam
d. Pengaruh fisiologis
1) Memiliki energi yang tinggi sehingga tidak mudah lelah
2. Tanda-tanda stres yang berkaitan dengan tingkat beban kerja karena terlalu banyak dan terlalu sedikit beban kerja.
a. Pengaruh psikologis
1) Kebosanan
2) Apatis
3) Lekas marah
4) Kelesuan
b. Pengaruh perilaku
1) Tidur yang tak menentu dan terganggu (gangguan tidur)
2) Peningkatan intensitas kecelakaan baik di rumah, di daerah kerja atau di jalan.
3) Peningkatan konsumsi alkohol
4) Peningkatan intensitas absen
5) Perubahan dalam nafsu makan
6) Sikap yang negatif
7) Pengunduran diri
8) Menurunnya semangat kerja
c. Pengaruh kognitif
1) Terlalu bisa dalam pekerjaan
2) Kesalahan yang meningkat
3) Ingatan yang berkurang
4) Keragu-raguan
d. Pengaruh fisiologis
1) Gangguan dalam kesehatan menyerupai memicu timbulnya penyakit tertentu
Menurut Keith W. Sehnert (1981) Tanda – Tanda stres yang Dialami Berkaitan dengan Tingkat Beban Kerja yaitu :
Terlalu Sedikit Beban • Kebosanan • Terlalu bisa dalam pekerjaan • Apatis • Tidur yang tak menentu dan terganggu • Lekas marah • Menurunnya semangat kerja • Kecelakaan • Kecanduan alcohol • Ketidakhadiran • Perubahan dalam nafsu makan • Kelesuan • Sikap yang negatif | Penampilan Optimal • Kegembiraan • Semangat yang tinggi • Kewaspadaan mental • Energi yang tinggi • Analisis yang rendah ihwal masalah • Daya ingat yang lebih baik • Persepsi yang tajam • Ketenangan dalam keadaan tertekan | Terlalu Banyak Beban • Insomnia (tidak dapat tidur) • Lekas marah • Kecelakaan • Kecanduan alcohol • Absen • Perubahan dalam hal nafsu makan • Apatis • Hubungan yang tegang • Penilaian yang tidak baik • Kesalahan yang meningkat • Kurangnya kejelasan • Keragu-raguan • Pengunduran diri • Hilangnya perspektif • Ingatan yang berkurang. |
Menurut Gibson dan Ivancevich (2001, p.280 – 281), ”Stres dalam penampilan optimal
adalah kondisi stres yang nyata karena dapat mendorong karyawan untuk bekerja pada tingkatan yang lebih tinggi sedangkan stres karena terlalu sedikit dan terlalu banyak beban yaitu kondisi stres yang negatif karena dapat menimbulkan menurunnya kinerja para karyawan.” Munculnya stres, baik yang disebabkan oleh sesuatu yang menyenangkan
atau sesuatu yang tidak menyenangkan akan menunjukkan akhir tertentu pada seseorang. Cox membagi empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stress (Handoyo, 2001), yaitu :
1. Pengaruh psikologis yaitu akhir dari stres yang berdampak pada aspek kejiwaan seseorang.
2. Pengaruh perilaku yaitu akhir dari stres yang berdampak pada perubahan tingkah laku seseorang.
3. Pengaruh kognitif yaitu akhir dari stres yang berdampak pada kemampuan berpikir seseorang.
4. Pengaruh fisiologis yaitu akhir dari stres yang berdampak pada kondisi fisik seseorang.
Tanda-tanda stres dalam penampilan optimal maupun tanda-tanda stres karena terlalu sedikit dan terlalu banyak beban akan dikelompokkan dalam empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stres dan akan menjadi batasan dalam penelitian ini menyerupai yang terlihat di bawah, yaitu :
1. Tanda-tanda stres yang berkaitan dengan tingkat beban kerja dalam penampilan optimal
a. Pengaruh psikologis
1) Kegembiraan
2) Ketenangan dalam keadaan tertekan
b. Pengaruh perilaku
1) Lebih semangat dalam bekerja
c. Pengaruh kognitif
1) Analisis yang rendah ihwal masalah
2) Daya ingat yang lebih baik
3) Persepsi yang tajam
d. Pengaruh fisiologis
1) Memiliki energi yang tinggi sehingga tidak mudah lelah
2. Tanda-tanda stres yang berkaitan dengan tingkat beban kerja karena terlalu banyak dan terlalu sedikit beban kerja.
a. Pengaruh psikologis
1) Kebosanan
2) Apatis
3) Lekas marah
4) Kelesuan
b. Pengaruh perilaku
1) Tidur yang tak menentu dan terganggu (gangguan tidur)
2) Peningkatan intensitas kecelakaan baik di rumah, di daerah kerja atau di jalan.
3) Peningkatan konsumsi alkohol
4) Peningkatan intensitas absen
5) Perubahan dalam nafsu makan
6) Sikap yang negatif
7) Pengunduran diri
8) Menurunnya semangat kerja
c. Pengaruh kognitif
1) Terlalu bisa dalam pekerjaan
2) Kesalahan yang meningkat
3) Ingatan yang berkurang
4) Keragu-raguan
d. Pengaruh fisiologis
1) Gangguan dalam kesehatan menyerupai memicu timbulnya penyakit tertentu