Hall (1992) dan O’Malley (1991) mengemukakan bahwa ada empat kerangka periklanan.
1. Kerangka Penjualan.
Kerangka ini didasarkan pada premis bahwa tingkat penjualan adalah satu-satunya faktor yang patut dipertimbangkan ketika mengukur efektivitas kampanye iklan. Pandangan ini menyatakan bahwa semua kegiatan periklanan yang pada akhirnya bertujuan pada pergeseran produk akan menghasilkan penjualan. Iklan dianggap berdampak langsung pada penjualan jangka pendek. Efek ini dapat diukur dan, sementara hasil lainnya dianggap juga hasil dari iklan, disini faktor yang dianggap penting hanya penjualan. Dalam penjualan sendiri perlu diketahui apakah efek sebenarnya dari iklan dapat dirasakan.
2. Kerangka persuasi.
Kerangka kedua mengasumsikan iklan untuk bekerja karena ia mampu bekerja seperti halnya mampu melakukan persuasi. Persuasi dipengaruhi oleh pembeli yang secara bertahap bergerak melalui sejumlah langkah sekuensial. Model hirearki efek ini mengasumsikan bahwa pengambilan keputusanpembeli adalah rasional dan dapat diprediksi secara akurat. Model ini memiliki sejumlah kelemahan dan tidak lagi digunakan sebagai dasar untuk merancang iklan, meskipun sempat memiliki popularitas besar di tahun 1960-an dan 1970-an.
3. Kerangka keterlibatan
Iklan yang berdasarkan keterlibatan dilakukan dengan melibatkan anggota kelompok sasaran dalam iklan. Keterlibatan sasaran dengan produk terjadi sebagai konsekuensi dari keterlibatan dalam iklan.
Iklan yang berdasarkan keterlibatan dilakukan dengan melibatkan anggota kelompok sasaran dalam iklan. Keterlibatan sasaran dengan produk terjadi sebagai konsekuensi dari keterlibatan dalam iklan.
4. Kerangka arti-penting.
Model arti-penting didasarkan pada premis bahwa iklan bekerja dari luar, dengan membuatnya menjadi sangat berbeda dari semua iklan lain dalam kelas produk yang sama. Misalnya operator layanan selular ’Orange’ selalu membedakan diri dengan presentasi yang sangat cerah dengan warna jingga mencolok dalam logonya dan gambar yang sangat menarik digunakan untuk menyampaikan beberapa hal. Misalnya: gambar telinga binatang yang berdiri tegak untuk menggambarkan bahwa semua fasilitas atau kemudahan yang diperoleh adalah gratis.
Model arti-penting didasarkan pada premis bahwa iklan bekerja dari luar, dengan membuatnya menjadi sangat berbeda dari semua iklan lain dalam kelas produk yang sama. Misalnya operator layanan selular ’Orange’ selalu membedakan diri dengan presentasi yang sangat cerah dengan warna jingga mencolok dalam logonya dan gambar yang sangat menarik digunakan untuk menyampaikan beberapa hal. Misalnya: gambar telinga binatang yang berdiri tegak untuk menggambarkan bahwa semua fasilitas atau kemudahan yang diperoleh adalah gratis.